Kamis, 31 Maret 2011

BIOGRAFI HELEN KELLER (PAHLAWAN HAK ASASI KAUM CACAT)

NAMA : IRNA DINIASARI
KELAS : 1EA15
NPM : 13210623

Sewaktu kecil, aku pernah membaca sebuah buku bergambar  yang berjudul “Helen Keller”. Buku itu sangat menarik pada tampilan luarnya, begitupun  saat aku melihat sekilas lembaran – lembaran dalam buku tersebut.
            Setelah membaca buku  “Helen Keller” itu, timbul rasa kagumku akan sesosok “Helen Keller”. Ya, wanitu yang penuh keterbatasan dalam pancaindera tetapi punya semangat yang tanpa batas. Aku sangaaat mengaguminya :)...
            Aku pun banyak mengumpulkan kisah-kisahnya, saat aku duduk di bangku sekolah menengah atas.
Akan ku ceritakan kawan tentang salah satu wanita berpengaruh di dunia  yang tak lain adalah “Helen Keller”.
Berikut Kisah Helen Keller .. Let’s read it :)

HELEN KELLER
(PAHLAWAN HAK ASASI KAUM CACAT)
Helen Adams Keller dilahirkan pada tanggal  27 Juni 1880 di Tuscumbia, Alabama, Amerika Serikat. Seorang anak perempuan dari pasangan Kapten Arthur Henley Keller dan Kate Adam Keller. Awalnya, Helen lahir dengan penglihatan dan pendengaran yang  normal seperti kebanyakan orang.
Ayah Helen bekerja sebagai pemilik perkebunan kapas dan editor mingguan sebuah Koran lokal “North Alabamian”. Sedangkan ibunya selain membantu bekerja di perkebunan, ia juga menjual  mentega, lemak babi, bacon, dan ham yang dibuatnya sendiri.
Kehidupan Helen berubah saat usianya menginjak 19 bulan. Ia mengalami  penyakit misterius yang diperkirakan sebagai “demam otak”. Karena penyakit itulah Helen diduga akan meninggal dunia.
Ketika akhirnya demam Helen pun reda. Keluarga Helen sangat bahagia mengira anak perempuan mereka kembali sehat. Namun, ibu Helen memperhatikan ada sesuatu yang janggal terjadi pada Helen. Bagaimana bisa Helen gagal merespon saat lonceng makan malam dideringkan dekat telinganya atau saat tangannya melewati depan mata putrinya.
 Dengan begitu jelaslah bahwa penyakit Helen membuatnya buta dan tuli. Helen kecil belum bisa menerima keadaannya yang berubah secara tiba–tiba. Karena itulah, Helen kecil tumbuh menjadi anak liar yang tidak bisa diatur. Ia menghancurkan piring-piring dan lampu-lampu serta meneror seluruh anggota keluarga dengan teriakannya dan tingkahnya yang penuh amarah. Tetangganya pun menganggap Helen kecil sebagai monster dan menyarankan agar ia ditempatkan di sebuah institusi.
            Saat Helen berusia 7 tahun, orang tuanya memperkerjakan Anne Sullivan, wanita yang sempat kehilangan sebagian besar penglihatannya saat berusia 5 tahun dan melakukan 2 kali operasi mata pada Oktober 1880, tepatnya saat memasuki pendidikan di Institusi Perkins.
            Anne mulai mengajar Helen mengeja dengan jari. Mengeja kata “boneka” untuk menandai hadiah yang ia bawa untuk Helen. Kata berikutnya yang diajarkan adalah “kue”. Walaupun Helen dapat mengulangi gerakan-gerakan jari tersebut, tetapi ia tidak dapat secara penuh memahami artinya.
            Ketika Anne berjuang membantu Helen untuk memahami sepenuhnya, ia juga berjuang mengontrol kelakuan buruk Helen yang tak henti-henti.Untuk memperbaiki tingkah laku Helen, Anne memutuskan pindah dan tinggal hanya bersama Helen di sebuah pondok kecil yang masih menjadi bagian dari rumah utama keluarga Helen. Dengan perhatian khusus, Anne mencoba memperbaiki sikap Helen yang buruk saat di meja makan, membuatnya menyisir sendiri rambutnya dan mengikat tali sepatunya sendiri serta mengatasi tingkahnya yang penuh amarah. Anne menghukum tingkahnya yang penuh amarah itu dengan menolak “berbicara” dengan Helen dengan tidak mengejakan kata-kata dengan tangannya.
Pada 5 April 1887, suatu perubahan muncul ketika Helen mengerti kata "air".  Sewaktu Anne memompa air ke atas tangan Helen, Anne mengeja kata air ke sebelah tangan gadis itu yang bebas. Sesuatu mengenai hal ini menjelaskan arti kata-kata itu ke benak Helen, dan Anne segera melihat di wajahnya bahwa Helen akhirnya mengerti.
Helen lalu menceritakan kejadian itu:
“ Kami berjalan menuruni jalanan ke rumah, ditarik oleh aroma sarang lebah yang tertutup. Seseorang menggambar air dan guruku menempatkannya di bawah tanganku sesuatu yang memancar. Sewaktu arus dingin yang memancar, di atas sebelah tanganku yang lain guruku mengeja kata air, awalnya lambat, lalu diulangi lagi. Aku masih berdiri, seluruh perhatianku terpusat pada gerakan-gerakan tangannya. Tiba-tiba aku merasa kesadaranku yang berkabut akan sesuatu yang telah terlupakan, suatu ingatan yang mendebarkan kembali, dan bagaimana misteri dari bahasa terungkap olehku. “
Helen segera meminta Anne mengejakan nama dari  “pompa”  dan  “terali” pada tangannya. Sepanjang jalan pulang ke rumah, Helen belajar nama dari segala sesuatu yang disentuhnya dan juga menanyakan nama untuk Anne. Anne mengeja kata “guru” ke atas tangan Helen. Dalam beberapa jam berikutnya, Helen belajar mengeja 30 kata-kata baru.
            Kemajuan Helen sejak saat itu mencengangkan. Kemampuannya untuk belajar maju pesat melebihi dari orang- orang buta dan tuli lainnya. Dengan tekun Anne mengajarkan Helen untuk berbicara melalui gerakan mulut, sampai pada suatu hari Helen berkata, "Hal terbaik dan terindah yang tidak dilihat atau disentuh oleh dunia adalah hal yang dirasakan di dalam hati."
            Anne juga mengajari Helen membaca, pertama-tama dengan menggunakan huruf timbul, lalu dengan Braille, dan menulis dengan mesin tik biasa dan mesin tik Braille. Helen juga mempelajari banyak bahasa. Mulai dari bahasa Latin, Yunani, Perancis, dan  Jerman, semua dipelajari melalui huruf Braille.
            Tahun 1900 saat usianya 20 tahun, Helen menjadi mahasiswi di salah satu cabang Universitas Harvard yaitu Radcliffe College khusus wanita. Helen menjadi orang bisu tuli pertama yang pernah mengikuti institusi pembelajaran yang lebih tinggi. Anne mendampingi  dalam setiap jadwal kuliahnya dan menerjemahkan pelajarannya dengan isyarat tangannya.
Selama di perguruan tinggi Helen menulis tentang hidupnya dengan mesin tik Braille dan mesin tik biasa sekaligus. Pada saat itulah Helen dan Anne bertemu John Albert Macy  yang menolong mengedit autobiografi Helen “The Story of My Life” pada tahun 1903.
            Tahun 1904 hanya dalam kurun waktu 4 tahun, Helen lulus dengan predikat magna cum laude. Helen menjadi orang bisu tuli pertama yang mendapat gaji dengan gelar seni.
            Tahun 1905 Anne menikah dengan John Macy. Mereka tinggal bersama Helen di Wrentham, Massachussets, dan selama masa itu Helen menulis karyanya  “The World I Live In” yang memberikan pembaca wawasan bagaimana perasaannya tentang dunia. “Out of the Dark”, serangkaian esai tentang sosialisme, juga diterbitkan pada tahun 1913.
Helen dan Anne juga mengisi tahun-tahun berikutnya dengan mengadakan tur dunia. Helen memberikan ceramah, berbicara tentang pengalaman hidupnya yang kemudian diterjemahkan kalimat demi kalimat oleh Anne dan diikuti oleh sesi Tanya jawab.
            Tahun 1918 Helen, Anne dan John Macy pindah ke Forest Hills, New York. Disana Helen membuat markas atas tur penggalangan dananya bagi institusi tuna netra Amerika. Ia tidak hanya mengumpulkan dana, tetapi juga berkampanye untuk meringankan kondisi kehidupan dan pekerjaan orang-orang tuna netra yang pada waktu itu biasanya dididik dengan buruk dan tinggal di rumah sakit.
            Ibu Helen, Kate  meninggal pada 1921 karena penyakit yang tak diketahui. Hal tersebut menjadikan Anne sebagai satu-satunya orang yang selalu ada di kehidupan Helen.
            Autobiografi spiritual tentang Helen “My Religion diterbitkan pada tahun 1927  dan diterbitkan kembali sebagai Light in my Darkness.
Tahun 1932 John Macy meninggal dunia yang kemudian disusul oleh Anne pada tahun 1936.
            Setelah Anne meninggal, Helen pindah ke Arcan Ridge, di Westport, Connecticut, yang menjadi rumah Helen hingga akhir hayatnya.
            Tahun 1961 Helen mengalami serangan stroke pertama dari serangkaian stroke yang ia alami dan membuatnya menarik diri dari publik.
            Tahun-tahun berikutnya bagaimanapun bukannya tanpa kesenangan dan pada tahun 1964 Helen dianugerahi “Presidential Medal of Freedom”, penghargaan tertinggi yang diberikan negara kepada penduduk sipil oleh Presiden Lyndon Johnson, Setahun kemudian Helen terpilih menjadi salah satu wanita yang diabadikan di Hall of Frame di sebuah pameran dunia di New York.
            Pada 1 Juni 1968 di Arcan Ridge, Helen Keller meninggal dunia dengan damai dalam tidurnya di usia 87 tahun. Jenazahnya dikremasi di Bridgeport, Connecticut dan sebuah jasa pemakaman mengatur agar guci abunya ditempatkan di Katedral Nasional di Washington.

Penulisan buku :
            Buku-buku lain yang juga ditulis Helen Keller: Midstream -- My Later Life(1930), Let Us Have Faith (1940), Teacher: Anne Sullivan Macy (1955) dan The Open Door (1957). Dia juga membuat dua film dokumenter tentang kehidupannya, Deliverance (1918) dan Helen Keller in Her Story (1954).


            Itulah Kisah Helen Keller yang sangat menarik perhatianku :)…Semoga kisah tersebut juga bermanfaat untuk kalian semua kawan :)…Keep spirit and always trying do the best….!!!



Sumber :
slusman.blogspot.com


ADVERB CLAUSE

Irna Diniasari
13210623
1EA15

ADVERB CLAUSE
A clause is a group of words, with a subject and/or a predicate, having a meaning. 

At the same time, adverb is a word which gives an additional detail about the meaning of a verb or an adjective or another adverb. 

When a clause plays the role of an adverb that adverb is called ADVERB-CLAUSE. 

• They rested 
when evening came. 

Here the clause ‘when evening’ came is modifying the verb ‘rested’. So that clause is an adverb-clause. 

An adverb-clause is a group of words which contains a subject and a predicate of its own and does the work of an adverb. . Every adverb clause is introduced by a subordinating conjunction. An adverb clause tells when, where, why, how, to what extent, or how much about the word it modifies.

Adverb Clause Modifying Verbs
We left the bicycle where we had found it. (where)
When the rain began, we were six miles from home. (when)
I could hardly hold my head up because I was so sleepy. (why)



Adverb Clause Modifying Adjectives
Bob is taller than any other boy I know. (to what extent)
The public library is bigger than it used to be. (how much)

Adverb Clauses Modifying an Adverb
Ferguson ran faster than the other track stars did. (how much)

Identifying Adverb Clauses. Underline the adverb clause in each sentence. Give the red colours of the word it modifies.
Example: As we approached the intersection, we saw the Nelsons' car.

1. When I delivered the newspaper, I saw Mrs. Sampson at the window.
*When I delivered the newspaper, I saw Mrs. Sampson at the window.
2. Because that clerk was so helpful, I praised her to the store manager.
        * Because that clerk was so helpful, I praised her to the store manager.
3. You may play outside until it's dark.
        * You may play outside until it's dark.
4. Vince becomes nervous when he speaks in public.
        * Vince becomes nervous when he speaks in public.
5. Please visit us whenever you are in the Chicago area.
        * Please visit us whenever you are in the Chicago area.
6. Nero fiddled while Rome burned.
        * Nero fiddled while Rome burned.
7. You may have piano lessons if you will practice an hour a day.
        * You may have piano lessons if you will practice an hour a day.
8. If the jacket is too big for you, I can alter it.
        * If the jacket is too big for you, I can alter it.
9. Mother took a nap while Amy and I went bicycling.
        * Mother took a nap while Amy and I went bicycling.

10. Phone us when you arrive in town.
        * Phone us when you arrive in town.
11. Take a walk until dinner is ready.
        * Take a walk until dinner is ready.
12. The movie was just beginning as we bought our tickets.
        * The movie was just beginning as we bought our tickets.
13. When we arrived in Seattle, we took a taxi to our hotel.
        * When we arrived in Seattle, we took a taxi to our hotel.
14. Since I'll be late for dinner, I will get a sandwich downtown.
        *  Since I'll be late for dinner, I will get a sandwich downtown.
15. Whenever you make a promise, you must keep it.
        *  Whenever you make a promise, you must keep it.
16. She can swim better than Bob can.
        * She can swim better than Bob can.
17. Although I'd never been in the Martins' house before, I felt at home there.
        * Although I'd never been in the Martins' house before, I felt at home there.
18. Since they left Cleveland, the Smiths have lived in three other cities.
        * Since they left Cleveland, the Smiths have lived in three other cities.
19. When you listen to music on the radio, do you hum along with it?
        * When you listen to music on the radio, do you hum along with it?
20. You may have the job if you will work hard at it.
        * You may have the job if you will work hard at it.

The other of adverb clause: 

• You may sit 
where you like. 
In this sentence, the clause ‘where you like’ is an adverb-clause. 

• He fled 
where his pursuers could not follow. 
‘Where his pursuers could not follow’ is the adverb-clause. 
• He behaves 
as one would expect him to do. 
‘As one would expect him to do’ is the adverb-clause. 

• I shall punish you 
because you have committed this. 
‘You have committed this’ is an adverb-clause. 

• Will you wait 
till I return? 
“Till I return’ is the adverb-clause. 

Examples: 

In these sentences the adverb-clauses have been colored blue. 

• Do not go 
when you father comes to this town. 

• He is not clever 
that he lost all his property. 

• I was so hurried 
that the examination was about to start. 

• I forgive 
since you repent. 

• I f I make a promise 
I keep it. 

• When he returned 
I asked him many questions. 

• Although he was poor, 
he became distinguished. 

• As it is an old car, 
this price is very high. 

• They fought as 
heroes do. 

• The streamers will leave 
as soon as the mails arrive. 

In many sentences, the adverb-phrase can be replaced with an adverb-clause as follows.
• Do it to the best of your ability. 
In this sentence, the adverb-phrase can be replaced with an adverb-clause. 

• Do it 
as well as you can. 

Both these sentences convey the same meaning. 

• The Dean was met on his arrival by his secretary. 
The adverb-phrase ‘on his arrival’ can be replaced with adverb-clause ‘when he arrived’ to convey the same meaning. 

When he arrived the Dean was met by his secretary. 

Few more examples with the adverb-phrases replaced with their correspondingadverb-clauses. 

A rose by any other name would smell sweet. 
Even if it were called by any other name, a rose would smell sweet. 

• Many ships were so shattered as to be wholly unmanageable. 
• Many ships were so shattered 
that they were wholly unmanageable. 

• He was base enough to accept the dishonorable terms. 
• He was base enough 
that he accepted the dishonorable terms. 

• After such a hard work, he requires a long rest. 
• As he worked hard, 
he requires a long rest. 

• He ran with all his might. 
• He ran 
as fast as he could.



Conclusion :
An adverb-clause is a group of words which contains a subject and a predicate of its own and does the work of an adverb. . Every adverb clause is introduced by a subordinating conjunction. An adverb clause tells when, where, why, how, to what extent, or how much about the word it modifies.


Reference by :