Minggu, 14 November 2010

tulisan ibd (hubungan manusia dengan alam)

HUBUNGAN MANUSIA DENGAN ALAM


1.        Keseimbangan Lingkungan

Lingkungan sangat mempengaruhi kehidupan manusia. Berbagai
aktivitas manusia dalam pemanfaatan lingkungan seperti memperoleh makanan, bahan bakar, dan kebutuhan hidup yang lain telah memberikan dampak terhadap perubahan lingkungan baik secara disengaja maupun tidak. Hal tersebut bisa dilihat dari pengolahan bahan alam menjadi bahan jadi dalam industri yang telah menghasilkan banyak sekali limbah dan sangat mencemari lingkungan. Melihat kenyataan tersebut maka penting sekali adanya suatu usaha untuk memanfaatkan limbah sehingga menjadi produk yang berguna dan tidak lagi membahayakan lingkungan.
            Bilamanakah suatu lingkungan dikatakan dalam keadaan seimbang? Jika kita mengamati lingkungan sekitar, akan terlihat bahwa lingkungan tempat kita tinggal terus mengalami perubahan.
          Keseimbangan lingkungan adalah keseimbangan dinamis atau keseimbangan yang mantap. Lingkungan yang selalu berubah dalam batas-batas toleransi tidak akan berpengaruh bagi kehidupan organisme di dalamnya. Akan tetapi, perubahan lingkungan yang sangat besar akan berpengaruh terhadap kehidupan makhluk hidup di dalamnya termasuk manusia.
          Hama tanaman palawija yang semakin mengganas, tikus dan hama wereng menyerang padi, gajah mengamuk di kawasan penduduk merupakan beberapa realita yang menunjukkan adanya perubahan keseimbangan lingkungan.
          Tanah longsor akibat hujan lebat, banjir yang melanda berbagai kota besar di Indonesia, matinya beberapa sumber mata air di beberapa daerah di Indonesia juga merupakan beberapa fakta terjadinya penurunan kualitas lingkungan yang menyebabkan keseimbangan lingkungan terganggu. Masuknya beberapa jenis polutan ke dalam lingkungan perairan secara perlahan juga akan mengubah keseimbangan lingkungan.
          Terganggunya keseimbangan lingkungan dapat pula ditandai dengan putusnya rantai makanan dan jaring-jaring makanan yang sebelumnya  telah terbentuk dengan dinamis. Hilangnya predator serangga hama menyebabkan serangga hama tumbuh dengan pesat dan dalam waktu sekejap mampu menghabiskan hektaran tanaman pertanian.
Hilangnya predator tikus menyebabkan tikus berkembang biak dengan pesat tanpa terkontrol dan akan berpotensi menjadi hama tanaman pangan. Rusaknya habitat babi hutan di daerah pegunungan karena pemanfaatan lahan oleh penduduk untuk areal pertanian menyebabkan banyak babi masuk ke pemukiman penduduk. Selain itu, masih banyak lagi contoh konkret yang menjadi indikasi terjadinya gangguan keseimbangan lingkungan.
2.        Perubahan Lingkungan

Manusia sebagai salah satu makhluk ciptaan Tuhan dengan segala
kelebihannya dibandingkan makhluk hidup lainnya, menjadi suatu makhluk yang paling berkuasa untuk memodifikasi ekosistem atau lingkungan. Seringkali kemampuan manusia untuk mengubah lingkungan jauh lebih cepat dibandingkan dengan kesadarannya akan akibat yang akan ditimbulkan oleh perubahan yang terjadi. Bencana banjir yang sering melanda beberapa kota besar di Indonesia merupakan salah satu efek dari aktivitas manusia yang secara legal maupun illegal mengubah ekosistem yang menurut etika lingkungan tidak dapat dibenarkan.
          Meskipun lingkungan memiliki kemampuan memepertahankan keadaannya agar selalu seimbang, batas-batas kemampuan lingkungan tersebut dapat dengan mudah dilampaui oleh aktivitas manusia. Kebutuhan manusia akan papan, sandang, dan pangan yang semakin meningkat seiring dengan meledaknya jumlah penduduk dunia, menyebabkan manusia lupa akan fungsi keberadaan lingkungan bagi dirinya. Pembukaan hutan melalui penebangan secara resmi atau tidak resmi, pembakaran hutan untuk membuka areal pertanian yang baru adalah cara-cara yang umum sering kita dengar dan kita lihat di media cetak maupun elektronik. Manusia sering tidak menyadari bahwa aktivitas yang dilakukan tersebut akan berdampak pada dirinya sendiri.
          Bencana tanah longsor, banjir lumpur dan batu-batuan, kekeringan akibat sumber mata air yang mulai menyusut dan terhenti, beberapa jenis hewan menyerbu tanaman pertanian dan masuk ke perkampungan adalah beberapa contoh akibat terjadinya perubahan lingkungan yang disebabkan oleh aktivitas manusia yang tidak memiliki wawasan lingkungan seperti yang telah disebutkan di atas.
          Secara alamiah, ekosistem atau lingkungan memiliki kemampuan membersihkan diri terhadap segala bentuk kotoran atau senyawa asing yang masuk ke dalamnya. Kemampuan ini dikenal dengan istilah self purification. Akan tetapi, kemampuan ini akan menurun bahkan hilang jika terjadi penambahan senyawa asing secara terus-menerus ke dalam ekosistem. Jadi, lingkungan mampu memperbarui kerusakan lingkungan dalam skala kecil. Namun jika kerusakan yang kecil itu lama-lama diperbesar maka kemampuan lingkungan untuk memperbaruinya akan menurun, sehingga terjadi ketidakseimbangan ekosistem. Ada beberapa kemungkinan yang terjadi jika ekosistem mengalami perubahan kemungkinan adalah sebagai berikut :
          1. Secara structural, perubahan ekosistem dapat mengurangi jumlah
              Spesies dalam komunitas, atau species diversity yang berkurang.
              Ditinjau dari segi organismenya, komunitas yang mengalami     
              perubahan akan menjadi lebih sederhana atau homogen dan jauh
              dari kondisi ekosistem klimaks yang stabil.
2.Secara fungsional, ekosistem yang mengalami perubahan akan
    mempunyai jaring-jaring makanan dan struktur tingkatan atau
    trofik  yang sederhana, tidak kompleks.
          Perubahan yang terjadi di dalam suatu ekosistem, menyangkut perubahan fisik maupun kimiawi sehingga dapat mengubah lingkungan flora dan fauna yang berada pada ekosistem tersebut.


3.        Pencemaran Lingkungan

Pencemaran sering diartikan sebagai penambahan segala macam
substansi ke lingkungan sebagai akibat aktivitas manusia. Substansi yang menghambat terjadinya pencemaran disebut polutan.
Bahan-bahan  seperti produk pertanian, industri, serta zat-zat penting dalam kehidupan dapat bersifat toksik jika terdapat dalam jumlah yang besar di dalam lingkungan. Sebagai contoh, limbah rumah tangga (domestik) dapat mengandung bahan-bahan polutan seperti detergen, plastic, logam, dan berbagai senyawa lain. Produk pertanian mengandung polutan seperti pestisida, insektisida, herbisida, fungisida dan sebagainya.
·        Logam berat
Logam berat yang berpengaruh terhadap kesehatan manusia adalah merkuri, kadmium, dan timah. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa lebih dari 1 miliar manusia secara langsung terpapar oleh meningkatnya konsentrasi logam toksik dan bahan yang mengandung logam dalam lingkungannya. Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa beberapa juta manusia dapat menderita keracunan logam tanpa mengalami kelainan kesehatan. Logam berat yang masuk ke dalam tubuh manusia juga dapat mempengaruhi kerja sistem saraf dan reaksi enzimatis lainnya dalam metabolisme sel.
·        Hujan asam
Polutan utama yang dapat menyebabkan hujan asam adalah sulfur dioksida dan nitrogen oksida. Setiap tahun, dikeluarkan sekitar 1,8 juta ton sulfur dan 0,6 juta ton nitrogen. Sekitar 60% sulfur dioksida dihasilkan dari pembangkit tenaga listrik, dan 30% nitrogen oksida dihasilkan dari limbah industri, dan sejumlah limbah mulai dikurangi sejak tahun 1970 sengan memperbaiki perundang-undangan pengendalian polusi udara. Sebaliknya, buangan nitrogen terus-menerus meningkat, dengan jumlah 45% dihasilkan dari pembangkit tenaga listrik dan 30% dari alat pembuangan kendaraan (knalpot).
         
Macam-macam pencemaran :
a.    Pencemaran udara
Penyebab utama pencemaran udara adalah banyaknya gas buangan industeri dan asap kendaraan bermotor. Akan tetapi pencemaran udara dapat pula terjadi karena letusan gunung berapi.
b.    Pencemaran tanah
Pencemaran tanah umumnya disebabkan oleh zat-zat kimia yang dibuang ke tanah secara langsung. Selain itu, pencemaran tanah dapat disebabkan oleh sampah-sampah anorganik yang nonbiodegradable misalnya plastik, kaca, dan bahan-bahan logam lainnya.
c.    Pencemaran air
Pencemaran air disebabkan oleh hasil buangan zat kimia dari industri atau hasil buangan bahan organik dari rumah. Buangan limbah rumah tangga yang menyebabkan terjadinya pencemaran air, misalnya buangan air detergen bekas cucian, limbah cair industri rumah tangga, oli bekas, dan lain-lain.

Dampak pencemaran :
a.    Dampak pencemaran udara
Oleh karena udara lebih banyak berkaitan dengan saluran pernapasan maka pencemaran udara lebih banyak berpengaruh terhadap sistem pernapasan manusia. Tingginya kandungan karbon dioksida, dan karbon monoksida sangat berbahaya terhadap kelangsungan metabolisme di dalam tubuh, karena kedua gas tersebut di dalam tubuh manusia merupakan gas-gas yang bersifat toksik sehingga harus dikeluarkan dari dalam tubuh. Hemoglobin darah memiliki afinitas yang sangat tinggi terhadap karbon monoksida daripada terhadap oksigen, akibatnya tubuh menjadi lemas karena kekurangan oksigen. Bila hal ini berlangsung lama akan dapat menyebabkan kematian.
     Kandungan timbal di udara juga membahayakan manusia yang menghirupnya. Dalam jumlah berapa pun timbal dalam tubuh sangat berbahaya, terutama terhadap kerja enzim dalam tubuh serta sangat berpengaruh terhadap perkembangan dan kerja sistem saraf.
     Tingginya kandungan partikel debu, selain gas-gas, menyebabkan gangguan pada saluran pernapasan, terutama sistem saluran pernapasan atas dan biasanya ditandai dengan batuk-batuk yang berkelanjutan. Gangguan ini sering dinamakan ISPA (infeksi saluran pernapasan atas). ISPA banyak dialami anak-anak yang tinggal di daerah industri dengan kandungan partikel debu udara dan gas-gas hasil pembakaran yang tinggi.
     Selain itu, dampak serius jangka panjang dari pencemaran udara adalah terbentuknya gas rumah kaca yang berakibat terjadinya efek rumah kaca (green house effect). Efek rumah kaca ini merupakan pemicu terjadinya pemanasan global yang dikhawatirkan akan mencairkan es di kutub bumi sehingga volume air laut meningkat.
     Kenaikan volume air laut meningkat tentu akan mengakibatkan suatu gangguan yang cukup serius. Gangguan tersebut bisa berupa tenggelamnya beberapa pulau, kota-kota besar yang ada di pinggiran pantai. Kenaikan volume air laut juga disa menyebabkan menurunnya kadar garam yang akan mengganggu kehidupan ekosistem laut. Kemudian bisa juga kenaikan tersebut menyebabkan gangguan bagi proses pembuatan garam yang dilakukan di pinggir pantai.
b.    Dampak pencemaran air
·        Tingginya kandungan senyawa organic di dalam air menyebabkan turunnya kandungan oksigen yang terlarut dan sebaliknya menaikkan kadar karbon dioksida di dalam air sebagai hasil samping proses penguraian oleh bakteri
·        Putusnya beberapa rantai makanan akibat penggunaan pestisida yang tidak sesuai dengan aturan sehingga mengganggu keseimbangan lingkungan
·        Terjadinya eutrofikasi karena limpahan pupuk dari areal pertanian yang terbawa oleh aliran air menuju kolam, danau, waduk, atau sungai
c.    Dampak pencemaran tanah
·        Masuknya bahan-bahan kimia beracun dan berbahaya ke dalam tanah secara tidak langsung dapat menyebabkan terjadinya pencemaran air karena bahan-bahan tersebut akan terbawa oleh arus air bawah tanah
·        Dapat menurunkan bahkan menghilangkan kesuburan tanah
·        Dalam konsentrasi yang tinggi, bahan-bahan kimia beracun yang dibuang ke permukaan tanah menyebabkan kematian organisme yang hidup di dalamnya


4.        Peran Manusia dalam Pemeliharaan lingkungan

Permasalahan lingkungan sebenarnya lebih banyak disebabkan oleh berbagai aktivitas manusia yang kurang mempedulikan kelestarian lingkungan atau alam. Pembuangan limbah industri, limbah rumah tangga,
penggunaan pupuk yang berlebihan, dan pembakaran hutan untuk membuka lahan pemukiman serta pertanian baru adalah contoh-contoh aktivitas manusia yang kurang peduli terhadap lingkungannya.
          Kelangsungan hidup manusia tidak akan pernah lepas dari peranan lingkungannya karena manusia adalah bagian dari lingkungan. Untuk itu, manusia memiliki kewajiban untuk mengelola lingkungannya sedemikian rupa sehingga kelangsungan hidupnya yang sangat tergantung pada lingkungan dapat terus berlanjut. Semua bentuk aktivitas manusia sebaiknya memiliki wawasan lingkungan dan rasa ikut memiliki lingkungan seharusnya ditanamkan sejak dini kepada anak-anak sebagai pewaris lingkungan. Pendidikan lingkungan dimulai dari hal yang paling kecil di lingkungan keluarga hendaknya ditanamkan hidup sehat dan bersih, membuang sampah pada tempatnya, cinta pada tanaman, sayang pada binatang serta ditanamkan etika lingkungan lainnya.
          Manusia mempunyai peranan yang penting di dalam pemeliharaan lingkungan. Beberapa peranan manusia dalam pemeliharaan lingkungan adalah sebagai berikut :
1.    Perencanaan menyeluruh di dalam pengelolaan limbah, didasarkan pada tindakan mencegah terjadinya limbah, yang dapat berpengaruh buruk terhadap kesehatan dan lingkungan
2.    Memanfaatkan lingkungan secara tidak konsumtif, misalnya untuk tujuan rekreasi, pariwisata, penelitian, dan pendidikan
3.    Pengembangan perikanan, kehutanan dan pengambilan hasil hutan secara terkendali
4.    Mengatur perdagangan flora dan fauna melalui peraturan dan pengawasan dalam menentukan kuota serta perizinannya
5.    Memajukan budidaya pengembangan dan perbaikan selektif terhadap semua jenis yang mempunyai nilai langsung bagi manusia, misalnya bibit buah-buahan liar, binatang-binatang yang mempunyai potensi dijinakkan, obat-obatan, dan bahan baku industri
6.    Menggunakan pupuk dan pestisida pertanian yang didasarkan pada analisis kebutuhan dan memperhatikan aspek lingkungan
7.    Pencarian alternatif penggunaan bahan bakar selain bahan bakar minyak yang dapat mengemisikan bahan-bahan beracun ke udara
8.    Melindungi daerah-daerah hutan pegunungan yang berlereng curam dan mudah tererosi, selain itu juga melindungi daerah pantai, daerah aliran sungai, lereng perbukitan dan tepi-tepi sungai yang biasa digunakan sebagai muara pembuangan limbah industri


5.        Pengolahan Limbah oleh Manusia

Kegiatan manusia sehari-hari dan juga kegiatan industri menghasilkan
sisa buangan yang berupa limbah. Limbah merupakan suatu masalah yang cukup mengganggu kehidupan kita karena bisa menghasilkan bau yang tidak sedap atau juga sumber penyakit. Untuk itu, limbah tidak cukup kita tampung di suatu tempat, namun langkah terbaik adalah mengolahnya sehingga bisa diperoleh banyak manfaat. Untuk pengolahan limbah tersebut kita juga dituntut supaya mempunyai pengetahuan tentang jenis limbah tersebut dan pengetahuan teknik pengolahannya.

Dasar proses pengolahan limbah
Di dalam pengolahan limbah atau buangan, baik dalam substrat air
maupun tanah, terlebih dahulu harus dilakukan penelitian dan analisis terhadap bentuk, jenis, sifat, jumlah, limbah dan habitat yang akan menerima limbah tersebut, sehingga perencanaan pengolahan, dan pelaksanaannya akan memberikan hasil yang optimal sesuai dengan yang diharapkan. Pengolahan limbah memiliki beberapa tujuan, diantaranya :
·        Dari segi kesehatan pengolahan air limbah bertujuan untuk menghindari penyakit menular karena air merupakan medium yang baik untuk pertumbuhan mikroorganisme patogen, juga menguraikan senyawa kimia berbahaya menjadi senyawa yang tidak berbahaya
·        Dari segi estetika pengolahan air limbah bertujuan untuk melindungi air dari warna dan bau yang tidak menyenangkan dan tidak diharapkan, terutama untuk aliran sungai yang melewati perkotaan, dan perumahan penduduk
·        Dari segi ekologi pengolahan air limbah bertujuan untuk mengurangi kandungan organik limbah, termasuk membuang atau mengurangi bahan organik yang bersifat toksik dan karsinogenik, bermanfaat bagi kelangsungan hidup organisme dalam air (hewan maupun tanaman air), juga untuk menurunkan kandungan nutrien dari permukaan air atau air tanah jika cairan digunakan untuk pengolahan tanah / pertanian
Secara garis besar terdapat empat tahap pengolahan air limbah, tetapi
tidak semua tahap dapat digunakan. Ini tergantung pada kualitas efluen / karakteristik bahan yang diterima, serta tujuan pengolahan. Tahap-tahap pengolahan air limbah tersebut adalah sebagai berikut :
·        Pengolahan limbah pendahuluan : termasuk maceration atau pemecahan bahan-bahan berukuran besar, screening atau pemisahan dan pembuangan pasir bersama-sama dengan aliran angin yang kuat
·        Pengolahan limbah primer : sedimentasi atau pengendapan padatan yang dipisahkan dalam bentuk Lumpur
·        Pengolahan limbah sekunder / secara biologis : bahan organik yang terlarut dan koloid dioksidasi dengan adanya mikroorganisme
·        Pengolahan limbah tersier : digunakan untuk cairan berkualitas sangat tinggi. Dalam hal ini, termasuk pembuangan bakteri, padatan, senyawa kimia toksik tertentu dan nutrien
Sebelum dilakukan pengolahan air limbah, harus diketahui beberapa
karakteristik air yang akan diolah. Karakteristik air meliputi beberapa hal berikut ini.
·        Karakteristik fisik yang menjadi parameter pengolahan : suhu, total solid / padatan, warna, bau, dan kekeruhan
·        Karakteristik kimia yang menjadi parameter pengolahan : senyawa organik, senyawa anorganik, dan gas
·        Karakteristik biologi yang menjadi parameter pengolahan : kandungan mikroba, tumbuhan, dan hewan yang ada di dalamnya





Referensi :
          Kusnadi dan Priyandoko, Didik. 2007. Biologi jilid 1 Untuk SMA dan MA Kelas X. Jakarta. Piranti Darma Kalokatama

Tidak ada komentar:

Posting Komentar